Sabtu, 18 April 2020

Apa perbedaan air biasa dengan coolant radiator ?

Untuk menjaga agar sistem pendingin mesin tetap dapat bekerja secara optimal, maka peran cairan pendingin mesin sangat mempengaruhi kinerja sistem pendingin mesin secara keseluruhan.

Cairan pendingin mesin bisa berupa air biasa ataupun dengan menggunakan cairan khusus yang bernama coolant radiator. Meskipun sama-sama berupa cairan, air biasa dengan coolant radiator memiliki perbedaan yang cukup banyak, terlebih karena perannya yang begitu penting sebagai cairan pendingin mesin.

Mungkin sebagian sobat ada yang belum mengetahui apa sih perbedaan air biasa dengan coolant radiator jika akan digunakan sebagai cairan pendingin mesin ?

Untuk menjaga agar sistem pendingin mesin tetap dapat bekerja secara optimal Apa perbedaan air biasa dengan coolant radiator ?

Nah pada artikel berikut, ombro akan menginformasikan apa saja aperbedaan dan kelebihan coolant radiator dibanding dengan air biasa. Berikut perbedaan air biasa dengan coolant radiator :


1. Air biasa


Karena sifatnya yang alami, air biasa memiliki kelebihan yaitu dapat menyerap panas yang lebih baik. Meskipun begitu, air biasa juga memiliki cukup banyak kekurangan jika ia digunakan sebagai cairan pendingin mesin.

Berikut beberapa kekurangan air biasa saat digunakan sebagai cairan pendingin mesin

  • Air biasa memiliki titik didih yang lebih rendah dibanding coolant radiator. Titik didih air biasa adalah 100 derajat celcius, sedangkan coolant radiator bisa memiliki titik didih diatas air biasa.
  • Air biasa memiliki titik beku 0 derajat celcius. Hal ini menyebabkan air biasa tidak bisa dipakai untuk kendaraan yang berada di wilayah bersalju dan bersuhu lebih rendah dari 0 derajat celcius karena air biasa akan ikut membeku di dalam mesin.
  • Air biasa kerap mengandung zat-zat lain yang dapat mengikis logam dan dapat menimbulkan endapan yang menyebabkan penyempitan pada saluran-saluran water jacket serta pada bagian radiator core.

Oleh karena itu, meskipun air biasa cukup bagus dalam penyerapan panas, namun kekurangan yang ada pada air biasa juga perlu dipertimbangkan untuk mencegah kerugian yang tidak diinginkan.

Baca juga :


2. Coolant radiator


Coolant radiator adalah cairan yang memang diformulasikan secara khusus dengan berbagai bahan tambahan untuk digunakan sebagai cairan pendingin mesin. Kondisi tersebut tentunya membuat coolant radiator memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh air biasa.

Berikut kelebihan coolant radiator dibandingkan dengan air biasa saat digunakan sebagai cairan pendingin mesin.

  • Coolant radiator memiliki titik didih yang lebih tinggi dibanding air. Dari beberapa sumber, ombro menemukan bahwa titik didih coolant radiator bisa mencapai 110 derajat celcius. Ini artinya coolant radiator memiliki kemampuan tidak mudah menguap dan lebih tahan lama saat menyerap panas yang dihasilkan mesin.
  • Coolant radiator menggunakan air yang tidak mengandung zat-zat lain yang dapat mengikis logam seperti contohnya mineral.
  • Coolant radiator kerap ditambahkan zat anti beku seperti ethylene glycol yang akan mencegah cairan membeku di suhu 0 derajat celcius. Ini artinya, jika digunakan pada daerah dengan suhu mendekati 0 derajat celcius, maka cairan pendingin mesin tidak mengalami kebekuan hingga menjad es.
  • Coolant radiator juga kerap ditambahkan zat anti karat yang dapat mencegah munculnya karat dan korosi di dalam sistem pendingin mesin.

Karena pentingnya fungsi cairan pendingin bagi kelangsungan kerja mesin, tentu coolant radiator menjadi lebih baik digunakan sebagai cairan pendingin mesin jika dibandingkan dengan menggunakan air biasa.

Demikianlah perbedaan air biasa dengan coolant radiator jika digunakan sebagai cairan pendingin mesin yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Masalah-Mobil